Kata
minyak atsiri tentulah bukan hal yang asing didengar. Banyak orang merasa
pernah mendengar kata tersebut. Namun, sayangnya sering mendengar belum tentu
mengetahui dan memahami tentang hal tersebut. Maka, kali ini kita akan mencoba
mengenal lebih jauh apa itu minyak atsiri dan kegunaannya dalam kehidupan.
Sebenarnya
apakah minyak atsiri itu? Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan
essential oils, etherial oils, atau volatile oils adalah
komoditi ekstrak alami dari jenis tumbuhan yang berasal dari daun, bunga, kayu,
biji-bijian bahkan putik bunga (Sianipar, Mindo, 2008). Dengan melihat dari
nama julukannya, maka dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri merupakan essential
atau etherial oils, yaitu minyak yang ditambahkan sebagai wangi-wangian
atau pengharum; dan volatile oils, yaitu minyak yang memiliki sifat
mudah menguap. Dari sifatnya yang volatil inilah, minyak atsiri secara umum
banyak digunakan sebagai bahan baku parfum atau minyak wangi, kosmetik,
aromaterapi, desinfektan, dan obat-obatan (minyak angin dan lain sebagainya).
Dalam industri pangan, minyak atsiri juga digunakan sebagai konsentrat untuk
bahan tambahan penyedap dan penambah cita rasa (flavor) makanan.
Jenis
minyak atsiri dinamakan berdasarkan nama tanaman asal minyak tersebut diambil.
Proses pengambilan minyak ini umumnya menggunakan cara penyulingan atau
distilasi. Berikut ini beberapa macam minyak atsiri murni maupun campuran
antara beberapa jenis minyak atsiri yang sering digunakan secara umum di
sekitar kita.
·
Minyak
kayu putih (cajuput oil)
Minyak kayu putih dihasilkan dari penyulingan daun dan
ranting pohon kayu putih (Melaleuca leucadendra). Minyak kayu putih banyak dimanfaatkan
dalam bidang pengobatan, yakni sebagai minyak balur dan penghangat atau sebagai
aromaterapi.
·
Minyak
cendana (sandalwood oil)
Kayu pohon cendana yang terkenal beraroma wangi diolah dan
disuling, maka akan diperoleh minyak cendana. Minyak cendana murni memiliki
harga jual yang sangat mahal karena kayunya kini mulai langka. Kegunaan dari
minyak cendana adalah sebagai aromaterapi dan bahan baku pembuatan parfum.
·
Minyak
kenanga (ylang-ylang oil)
Bagian tumbuhan yang diambil untuk dijadikan minyak kenanga
adalah bagian bunganya. Namun, kenanga yang dimaksud bukan kenanga biasa yang
umumnya banyak terdapat di Indonesia, tetapi jenis kenanga filipina
(ylang-ylang). Pada umumnya penggunaan minyak kenanga berkisar pada industri
kosmetik dan sebagai bibit minyak wangi.
·
Minyak
cengkih (eugenol oil)
Minyak cengkih diperoleh dari bagian buah dan bunganya. Zat
eugenol yang terkandung dalam tanaman asli Indonesia ini memiliki fungsi
anestetik dan antimikroba, sehingga minyak cengkih sering digunakan sebagai
penghilang bau mulut dan dimanfaatkan dalam pengobatan sakit gigi.
·
Minyak
telon
·
Minyak
telon merupakan minyak yang terbuat dari campuran tiga jenis minyak atsiri,
yaitu minyak adas, minyak kayu putih, dan minyak kelapa. Campuran terdiri dari
komposisi yang berbeda-beda, dimana fungsi minyak kelapa adalah sebagai pelarut
(solven). Namun, seiring dengan semakin banyaknya jenis minyak atsiri baru yang
ditemukan, komposisinya pun berubah dengan ditambahkannya jenis minyak atsiri
lain atau dengan mengganti minyak kelapa dengan minyak lain. Minyak telon
umumnya digunakan untuk menghangatkan tubuh bayi.
Jenis
minyak atsiri yang disebutkan di atas hanyalah sepersekian dari berbagai macam
minyak atsiri yang telah diperdagangkan di dunia. Dengan melihat potensi
keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia, maka minyak atsiri pun menjadi
salah satu komoditi ekspor yang sangat menjanjikan karena keberadaannya yang
penting dan sangat dibutuhkan dalam perdagangan dan perindustrian baik skala
nasional maupun internasional. Hal ini juga didukung adanya peluang dari 70
jenis minyak atsiri yang diperdagangkan secara internasional, 40 jenis di
antaranya dapat diproduksi di Indonesia. Oleh karena itu, melalui minyak atsiri
inilah saatnya kita mengenalkan potensi alam Indonesia kepada dunia
internasional sekaligus menambah devisa negara dari ekspor minyak atsiri.
Sumber
:
http://minyakatsiriindonesia.wordpress.com/
0 komentar:
Posting Komentar